![]() |
| Prajurit Kerajaan Mekongga menggunakan salah satu senjata khas tradisional sejenis tombak atau lembing oleh Suku Tolaki-Mekongga disebut Karada |
Tomekonka-Krieger in Kolaka
Prajurit ToMekongga di Kolaka
"Perjalanan dari Mekongga ke Kendari, Sulawesi Tenggara"
Perisai orang-orang ToMekongga, serta suku-suku yang tinggal lebih jauh ke timur hingga Teluk Kendari, sedikit berbeda jenisnya dengan yang selama ini kita lihat di Celebes (Sulawesi). Perisai tersebut terbuat dari kayu, setinggi 1,20 m, lebar sekitar 20 cm, dan memperlihatkan tonjolan yang menonjol atau kerucut di bagian tengah. Tepi perisai dihiasi di sekelilingnya dengan rambut manusia yang disusun berumbai; tonjolan tersebut juga sering dihiasi jumbai rambut semacam itu.Sebagai baju zirah, di Kolaka kami hanya melihat jaket tak berlengan yang sudah kami kenal dari semenanjung utara Sulawesi, yang dianyam dari serat Gnetum (melinjo), seperti yang juga dikenakan oleh prajurit ToMekongga pada gambar dari foto diatas. Topi yang dianyam dari rotan melengkapi perlengkapan mereka.
Secara umum, pekerjaan fotografi di sini berlangsung tanpa kesulitan besar. Hanya sekali, saat mengambil foto beberapa orang, salah seorang (prajurit) mulai melakukan tari perang seolah-olah hanya bercanda, namun ia menjadi semakin marah dan akhirnya maju mengancam orang-orang kami yang menonton, sehingga kami harus segera memerintahkan mereka untuk menyingkir, yang setelah itu ia berangsur-angsur menjadi tenang kembali, meskipun masih terengah-engah untuk sementara waktu.
Catatan Tambahan:
- Celebes adalah nama lama untuk pulau Sulawesi.
- Gnetum merujuk pada pohon melinjo (serat dari kulit batangnya digunakan untuk membuat tali/anyaman). Melinjo dalam bahasa Tolaki disebut Huko atau Pohon Huko daunnya (tawa huko) dapat dijadikan sayur.










prajurit tamalaki
ReplyDelete